NO!
It's not about me (^____^)/ my baby (always) healthy..
I've got this story from hypno-birthing forum, and almost cry when read it...
Hi Mommy,,!
Aku memang hanya 3/4 inci saja panjangnya,
Tp aku sudah punya seluruh organ tubuh.
Aku suka suaramu.
Setiap kali aku mendengarnya, aku pasti menggoyangkan tangan dan kakiku.
Suara detak jantungmu adalah lagu kesukaanku.
Month Two.
Mommy,
Hari ini aku belajar menghisap jariku
Bila kamu bisa melihatku
Mommy pasti tau kalau aku adalah bayimu.
Aku memang belum cukup besar tuk hidup di luar.
Betapa nyaman dan hangat di dalam sini, mommy.
Month Three.
Tahukah kamu mommy???
Aku anak perempuan atau laki-laki?
Aku harap mommy bahagia karenanya.
Aku selalu berharap mommy selalu bahagia.
Karena bila kamu sedih,
Akupun ikut sedih.
Dan aku pun ikut menangis walaupun mommy tidak bisa mendengarnya.
Month Four.
Mommy,
Rambutku mulai tumbuh.
Memang masih pendek dan halus tapi akan tumbuh banyak sekali.
Aku telah berlatih lama sekali.
Sehingga aku bisa menengok, melipat dan merenggangkan kaki dan tangan-tanganku.
Aku menjadi ahli dalam hal-hal itu.
Month Five.
Kamu pergi ke dokter hari ini.
Tp Mom, dia bohong kepadamu.
Dia bilang kalau aku tak ada.
TAPI AKU ADA!!!!! MOM, DENGARLAH AKU, AKU BAYIMU.
Mommy, apa itu ABORSI???
Month Six.
Aku bisa mendengar dokter itu lagi.
Aku tidak suka dia.
Dia sangat tidak berperasaan.
Sesuatu datang mengancam rumahku.
Dokter-dokter itu bilang itu jarum.
Mommy apa itu??? TOLONG, AKU TERBAKAR!
TOLONG HENTIKAN DIA!
AKU TIDAK BiSA MELAWANNYA!
MOMMY! TOLONG!!!
Month Seven.
Mommy,
Aku baik-baik saja.
Aku sudah bersama TUHAN. DIA MEMEGANG TANGANKU.
Dan Dia telah memberitahuku apa itu aborsi.
Mengapa kamu tidak menginginkanku, Mommy?
Every abortion is just…
Satu jantung LAGI yang berhenti berdetak.
Dua mata yang tidak dapat LAGI melihat dunia.
Dua tangan LAGI yang tidak akan pernah memegang.
Dua kaki LAGI yang tidak akan pernah bisa berlari dan berjalan.
Satu mulut LAGI yang tidak akan pernah bisa berbicara.
Bila kalian menentang ABORSI, please forward this to everyone...,
Friday, March 25, 2011
Saturday, March 19, 2011
Jarak Rumah - Kantor Jauh? nge-Kos aja yuuuk...
Sejak awal nikah aku langsung diboyong ke rumah suami di Pd. Gede, hmm sebenarnya enak sih kompleknya asri - tetangganya baik dan ramah. Tapi jauhnya itu loh, alamaaak! Jadi mulai pertengahan Februari kemarin kita sepakat nge-kos demi kesejahteraan sang calon bayi di perut bundanya (^___^)/ sbenarnya niat utk nge-kos udh lama dr awal pernikahan tp mood'nya masih up-down, inilah beberapa alasan kita utk nge-kos:
- Akses transportasinya serba tanggung, gak ada stasiun jd jgn harap bisa ngantor dgn kereta atau mau nekat ke stasiun bekasi dulu (mundur dong?)
- Bawa mobil, untuk perjalanan dr rumah ke semanggi aja kita melewati 3 pintu Tol (bayar 3x) pulang-pergi jd 6x deh, mahal bgt yah hidup di Jakarta, lewat jalan tol bukan berarti bebas macet, klo udah stuck ditengah jalan tol, bisa lebih lama melebihi klo lewat jalan biasa
- Pertamax Gan! yaaah semenjak ada regulation baru dr pemerintah ttg pemaksaan dari premium ke pertamax, alhasil yg tadinya isi bensin cukup 200ribu aja sekarang nambah jd 300ribuan
- Lahan parkir, dikantor si-mas gak dapat jatah parkir bulanan jd slama ini parkir numpang di masjid 10rb/hari atau nekat taruh di kantor dgn fee regular bisa 25rb/hari. Alamaaak, buat parkir doang aja 25ribu, oh jakarta *sekali lagi...
- Naik motor, muternya jauh krn kita harus lewat halim-cawang, blum lg didera oleh polusi yg gila2an, si-mas keseringan sakit punggung, dan yg terparah perutku kram! Astaqfirullah, kasian calon bayi-ku baru perjalanan berangkat mau kerja aja dia udah gak nyaman mpe kram, blum lagi ikut bundanya kerja mpe sore, blum lagi perjalanan pulangnya yg sama-sama macet dan naik motor, capeeee....!
- Mengendarai mobil = nambah dosa, kenapa? karena klo udah ktemu jalanan macet dan pengendara lain yg reseh, udah deh si-mas jd emosi membara.. Duduk disamping orang yg emosi bawaannya aku jd senewen juga, wah gak bagus jg nih utk kesejahteraan baby. "Jangan nurun sifat kami yah nak.." heheheheee :)
Jadi pilihan kita sementara ini, ngekos aja deh di daerah setiabudi biar deket dgn kantor :)
Pdhal kost2an daerah sini luamayan maharani bow, tp sama ajalah dgn suspense gasoline, highway charge & parking selama ini, dan hal yg terpenting adalah Kenyamanan dan Kesehatan (^___^)/ Nanti menjelang due date melahirkan di bulan Juni, baru deh pindah ke rumah pd. gede lagi coz kontrol rutin emang di RS sana.
p.s : Permohonan maaf yg mendalam utk mama-papa Jogja krn kami meninggalkan rumah Pd Gede utk sementara waktu, cheers... :)
Friday, March 11, 2011
Thumbs-up for Apotek K-24
Sejak awal kehamilan saya selalu tebus obat di Apotek-K24, atas saran suami menurutnya klo di RS mungkin lebih mahal, iya juga sih vitamin utk bulan pertama saya tebus di apotek RS tempat kontrol, bulan kedua di apotek K-24 dan ternyata memang ada selisih harga lumayan sekian puluh ribu. Akhirnya selalu deh beli obat disitu, dan kita pernah membuktikan harga obat di apotek K-24 yang berbeda cabang ternyata sama loh..
Nah, kenapa skarang jd frontal nulis ttg Apotek-K24 (terang2an sebut merk) karena pengalaman kemarin habis antar suami cek kesehatan di dokter praktek Apotek Setiabudi dan tebus obatnya disana juga, biar ngirit waktu deket sama kost2an kita, heheheee..
Tapi, ternyata-eh-ternyata...
Resep obat-nya gak semua lengkap ada yg out-of-stock, bill'nya 240ribuan, karena kita pengennya yg langsung komplit biar 'lekas sehat', akhirnya transaksi dibatalkan! Meluncur-lah kita mencari K-24 yg lumayan jauh dr kost di daerah Setiabudi ke Bendungan Hilir. Stelah di cek disana ternyata bill'nya cuma 150ribuan loh?!
Wah, ada apa yah dengan apotek setiabudi? ini kan kita pake resep dokter pasti obatnya sama dong, masa selisih harganya signifikan bgt? Akhirnya kita sudah memutuskan utk selalu beli obat di K-24 aja deh... Selain harganya yg sesuai dgn HET dan dijamin keaslian obatnya, trus bisa delivery order lagi (^___^)/
Thursday, March 10, 2011
Boy....!
Hasil USG di usia kehamilan 21 minggu, akhirnya terlihat juga jenis kelamin si-dede. Awalnya iseng tanya "Dok, udah bisa kliatan blum yah jenis kelaminnya?" pas dokternya langsung muter2in alat USG, kok kyana blum siap denger (>_<)# grogi tidak beralasan euy...
Suami jg kyana gk kepikiran untuk ajuin pertanyaan itu, dia cuma bengong menatap layar monitor :)
Pas dokternya tny balik, "Ibu pengennya apa? cewe atau cowo?"
Dalam hati bilang, pengen cewe! eh, pengen cowo jg deng! tp kyana cowo deh, eh ntar salah lagee gk tau-nya cewe!
Hahahahaaa, akhirnya cuma bisa bilang, "Hmm, baru anak pertama dok, apa aja cewe/cowo gak masalah"
Dilanjutkan si-mas "yg penting sehat dok, amin"
And the doctor said, "tuh, monasnya keliatan jadi anaknya cowo y bu"
>>> ngelirik si-mas (/^o^)/ Alhamdulillah...
*sambil mengusap wajahnya...
*sambil mengusap wajahnya...
Subscribe to:
Posts (Atom)